Banyak wisatawan Indonesia memilih untuk terbang ke luar negeri sebagai akibat dari kenaikan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik, menurut Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies(ASITA).
Ketua ASITA Nunung Rusmiati mengatakan ada peningkatan signifikan dalam keberangkatan internasional karena harga tiket domestik melambung akhir tahun lalu. Tiket domestik menjadi sangat mahal sehingga penerbangan internasional lebih terjangkau dibandingkan, katanya.
"Pelanggan mengeluh bahwa tiket untuk penerbangan Jakarta-Bali lebih mahal daripada tiket untuk Jakarta-Kuala Lumpur," kata Nunung, Senin, seperti dikutip oleh tempo.co .
Menurut Nunung, tiket untuk penerbangan internasional sekarang jauh lebih murah daripada tiket untuk rute domestik.
Dia mengutip maskapai penerbangan full-service sekarang membebankan Rp 2,5 juta (US $ 176,76) untuk tiket pulang-pergi Jakarta-Kuala Lumpur; sedangkan tiket pulang-pergi Jakarta-Bali mulai dari Rp 4,5 juta.
Wakil ketua ASITA Budijanto Ardiansyah mengatakan, ada penurunan 30 persen pada turis lokal yang terbang ke tujuan domestik. Dari 30 persen, 20 persen memilih untuk terbang ke luar negeri, ia menambahkan.
Budijanto meminta maskapai untuk mempertimbangkan menyesuaikan harga tiket untuk penerbangan domestik untuk membantu meningkatkan pariwisata lokal.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan negara itu akan melihat penurunan yang stabil dalam jumlah wisatawan domestik kecuali jika maskapai mengurangi harga tiket pesawat