Masyarakat London akhrnya memilih Sadiq Khan sebagai wali kota mereka. Terpilihnya, putra seorang sopir bus asal Pakistan ini, dinilai sebagai perubahan baru bagi Inggris yang memiliki lebih kurang tiga juta penduduk muslim.
Hasil pemungutan suara yang berlangsung Kamis lalu memperlihatkan, kandidat yang berasal dari Partai Buruh ini berhasil meraih 56,8 persen suara atau 1,3 juta orang memberinya mandat sebagai walikota, dan mengungguli Zac Goldsmith dari Partai Konservatif yang hanya meraih 43,2 persen.
Menanggapi kemenangannya, Sadiq Khan sendiri menyampaikan terima kasih kepada kalangan pemilih yang disebutnya lebih mengedepankan sikap persatuan bagi seluruh masyarakat London.
"Pemilu ini bukan tanpa kontroversi, dan saya sangat bangga bahwa masyarakat London hari ini memilih harapan akan persatuan ketimbang rasa takut," kata pria berusia 45 tahun ini dalam pidato kemenangan, Sabtu (7/5).
"Saya berharap, kita tidak akan pernah lagi menghadapi kondisi ketakutan, karena rasa takut tidak membuat kita lebih aman. Hal itu hanya membuat kita lemah, dan politik ketakutan sama sekali tidak diterima di kota kami," kata Khan.
Kemenangan Sadiq Khan sendiri dinilai oleh kalangan pemerhati sebagai masa peralihan dalam banyak hal. Dalam beberapa dekad belakangan ini, London sendiri telah tumbuh dari kota yang homogen menjadi kosmopolitan yang terbuka dan maju pesat.
Ibu kota Inggris dinilai telah menjadi salah satu tempat yang ideal untuk berkembangnya berbagai budaya yang menarik perhatian dari seluruh dunia.
Feriawan Hidayat/FER