Sudah 730 hari pascapenyerangan terhadap
penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, hingga hari
ini masih belum ada titik terang mengenai siapa pelakunya. Oleh sebab itu,
Wadah Pegawai KPK bersama koalisi masyarakat sipil menyelenggarakan peringatan
#DuaTahunNovel yang digelar di depan Gedung KPK, Jakarta pada hari Kamis (11/4/2019).
Melalui kegiatan ini, Wadah
Pegawai KPK dan koalisi masyarakat sipil menuntut agar kasus penyerangan
terhadap Novel Baswedan dan 10 kasus penyerangan lainnya kepada pegawai KPK,
dapat segera terungkap.
Peringatan ini dimulai dengan
aksi solidaritas dari Aliansi Mahasiswa yang berasal dari kota Yogyakarta,
Surabaya, Bandung, Semarang dan Jakarta di depan Gedung Merah Putih KPK.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai penampilan musik bertema antikorupsi
sebagai bentuk dukungan, dari Digo Band, Kawan Lama, My Stereo Ill, Jason
Ranti, dan Huhu Popo.
Baru setelah itu, satu per satu
tokoh nasional melakukan orasi untuk menyerukan perlawanan terhadap teror dan
menuntut penegakan hukum yang berkeadilan. Sejumlah tokoh tersebut, antara lain
mantan Pimpinan KPK Busyro Muqqodas dan Abraham Samad, Dosen Hukum Tata Negara
Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar, Direktur Eksekutif Amnesty
International Indonesia Usman Hamid, dan aktivis Nursyahbani Katjasungkana.
Usai orasi, tokoh-tokoh
tersebut mendeklarasikan tuntutannya agar pemerintah ikut berperang melawan
segala bentuk teror dan upaya pelemahan serta memastikan pengungkapan kasus
teror terhadap KPK. Adapun poin-poin deklarasi tersebut yaitu, pertama,mencanangkan
tanggal 11 April sebagai Hari Teror terhadap Pemberantasan Korupsi dan Pembela
HAM di Indonesia; kedua,
menolak segala bentuk kebohongan, kepura-puraan, dan kepalsuan semua pihak yang
seolah-olah mendukung KPK.
“Ketiga, menuntut kepada
Presiden RI untuk bersikap tegas dan terang dalam memerangi teror serta
pelemahan terhadap KPK,” ujar Ketua WP Yudi Purnomo, yang diikuti para tokoh.
Keempat, menuntut Presiden RI
untuk berhenti menunda-nunda pembentukan Tim Gabun gan Pencari Fakta (TGPF)
Independen. Terakhir, menuntut kepada Presiden RI untuk memastikan pengungkapan
10 kasus teror terhadap KPK, beserta kasus” teror lain yang menimpa pembela
HAM, Pegiat antikorupsi, aktivis sosial, buruh, serta petani di Republik
Indonesia.
Acara peringatan ini berlangsung
sampai malam hari. Dilansir dari detik.com(12/4/2019), sejumlah
seniman dan tokoh memperingati dua tahun kasus Novel Baswedan di Gedung Merah
Putih KPK, Kamis (11/4). Najwa Shihab dan Cak Nun turut hadir.